Bapak Ahmadi Hadibroto (ketua IAI) menginformasikan perkembangan terakhir Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia, bahwa rencana pengembangan PSAK sebagai berikut :
1. Penyusunan SAK-UKM
Dewan SAK sejak tahun lalu sudah mulai menyusun SAK untuk UKM. Jika tidak ada halangan, exposure draftnya akan diterbitkan dalam beberapa bulan mendatang dan diharapkan dapat disahkan tahun ini juga.
2. Penyusunan SAK Nasional
SAK Nasional adalah SAK khusus yang tidak dicakup dalam IFRS, yaitu :
    SAK untuk transaksi berbasis syariah, ditargetkan rampung tahun ini juga;
    SAK untuk badan layanan umum, target 2008-2009;
    SAK untuk entitas nirlaba, target 2009-2010;
    SAK untuk derivasi peraturan perundang-undangan, target 2010-2012
3. Konvergensi dengan IFRS
    
Pada akhir 2010 diharapkan seluruh IFRS sudah diadopsi dalam PSAK;
    Tahun 2011 merupakan tahun penyiapan seluruh infrastruktur pendukung untuk implementasi PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS;
    Tahun 2012 merupakan tahun implementasi dimana PSAK yang berbasis IFRS wajib diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik.
Melihat program pengembangan standar akuntansi di atas, jelas terlihat bahwa para anggota DSAK kita tidak bermental inlander. Pengembangan PSAK untuk UKM dan kebutuhan spesifik nasional kita didahulukan. Bahkan nantinya PSAK berbasis IFRS tidak wajib diterapkan oleh perusahaan-perusahaan lokal yang tidak memiliki akuntabilitas publik.
Dalam rangka mencapai program konvergensi IFRS secara penuh pada tahun 2012, maka Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengagendakan untuk mengadopsi 18 IFRS/IAS di tahun 2009, yaitu:
    IFRS 2 Share-based payment
    IFRS 3 Business combination
    IFRS 4 Insurance contracts
    IFRS 5 Non-current assets held for sale and discontinued operations
    IFRS 6 Exploration for and evaluation of mineral resources
    IFRS 7 Financial instruments: disclosures
    IFRS 8 Segment reporting
    IAS 1 Presentation of financial statements
    IAS 8 Accounting policies, changes in accounting estimates
    IAS 12 Income taxes
    IAS 21 The effects of changes in foreign exchange rates
    IAS 26 Accounting and reporting by retirement benefit plans
    IAS 27 Consolidated and separate financial statements
    IAS 28 Investments in associates
    IAS 31 Interests in joint ventures
    IAS 36 Impairment of assets
    IAS 37 Provisions, contingent liabilities and contingent assets
    IAS 38 Intangible assets
Untuk merealisasikan program tersebut, DSAK telah membentuk empat tim kerja yang bertugas menyusun draft awal standar. Tim ini akan melibatkan partisipasi berbagai kalangan termasuk akademisi, praktisi dan regulator. Pencapaian dan pembahasan PSAK  tiap tim kerja akan senantiasa dikoordinasikan kepada seluruh anggota DSAK secara rutin dan komprehensif. Pihak-pihak yang terkait secara langsung dengan IFRS/IAS yang akan diadopsi juga akan dilibatkan.
Untuk itu, sedang disusun program kerja teknis pelaksanaan forum/group discussion untuk mensosialisasikan materi IFRS yang akan diadopsi serta untuk mendapatkan masukan dari stakeholders terkait.
PERBANDINGAN PENERAPAN IFRS DENGAN PSAK
IFRS
 
    1. First time adoption of IFRS
    2. Share-based paymen
    3. Business Combinations
    4. Insurance Contract
    5. Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
    6. Exploration for and Evaluation of Mineral Resources
    7. Financial Instruments: Disclosures
PSAK
    1. Belum diadopsi.
    2. PSAK 53 belum adopsi IFRS 2, referensi menggunakan US SFAS 123.
    3. PSAK 22 belum mengadopsi IFRS 3, referensi menggunakan IAS 22 (1993).
    4. PSAK 28 dan 36, belum adopsi IFRS 4, referensi menggunakan US SFAS dan  
       regulasi industri asuransi.
 
    5. PSAK 58 belum adopsi IFRS 5, referensi menggunakan IAS 35 (1998).
    6. PSAK 29 dan 33, belum adopsi IFRS 6, referensi US SFAS dan regulasi industri
    7. PSAK 31 dan 55, belum  adopsi IFRS 7, referensi menggunaka IAS 30, US SFAS 
       dan regulasi industri.
Manfaat Konvergensi IFRS secara umum adalah:
a. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar  Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional (enhance comparability).
b. Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
c. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal  secara global.
d. Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
e. Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan antara lain, mengurangi kesempatan  untuk melakukan earning management
Berikut adalah perubahan komponen Laporan Keuangan yang lengkap:
Menurut IAS 1 atau PSAK 1 :
• Laporan Posisi Keuangan
• Laporan Laba Rugi Komprehensif
• Laporan Perubahan Ekuitas
• Laporan Arus Kas
• Catatan Atas Laporan Keuangan
• Laporan Posisi Keuangan awal (dalam hal penyajian kembali atau reklasifikasi) Jika dibandingkan dengan PSAK 1 yang lama (1998), komponennya adalah sebagai berikut:
• Neraca
• Laporan Laba Rugi
• Laporan Perubahan Ekuitas
• Laporan Arus Kas
• Catatan Atas L aporan Keuangan
Setelah diamati ada perubahan dalam istilah yaitu Neraca menjadi Laporan Posisi Keuangan,
Laporan Laba Rugi menjadi Laporan Laba Rugi Komprehensif, dan tambahan Laporan Posisi
Keuangan awal (dalam hal penyajian kembali atau reklasifikasi).
Sumber :
- http://natawidnyana.wordpress.com/2009/03/24/program-konvergensi-ifrs-tahun-2009/






0 komentar:
Posting Komentar